FD
Awal mengetahui klo saya hamil, saya jalani dengan amat sangat baik, bisa makan seperti biasa.
Awal mengetahui klo saya hamil, saya jalani dengan amat sangat baik, bisa makan seperti biasa.
Rasanya gak sabar menantikan 2 minggu lagi untuk balik ke dokter, melihat si janin lewat monitor..
Pas
kontrol 2 minggu kemudian, si baby udah ada denyut jantungnya, it means sudah
6minggu.. Berarti kemarin dokter salah perkiraan.. pas ke dokter pertama ternyata sudah
4minggu
Nah
mulai minggu ini perjuangan saya dimulai. Welcome morning sickness..
Saya pikir saya akan hamil 'kebo', karena hampir semua keluarga besar saya
hamilnya enak apalagi mama ku. Hamil 4 anak gak da yang rewel...
Ternyata
saya memang berbeda dengan mama saya.. Mual, gak cuma dipagi hari.. tapi sepanjang hari bisa
mual dan muntah, ga bisa masuk makanan dan cuma bisa tidur karena pusing
berat. Sampai saya tidak bisa beraktivitas normal, sempat harus ijin tidak bisa kerja selama seminggu penuh, pekerjaan rumah terbengkalai, gak bisa pergi kemana-mana (termasuk gak ibadah), cuma tiduran. Sisanya pengen tidur terus seharian.. Kemana-mana gak bisa jauh dari minyak kayu putih dan gak bisa telat makan.
Buat ku first trisemester itu berat, khususnya minggu 5 - 7. Moodnya itu langsung berubah. Dari yang lagi giat2ya belajar masak, tiba-tiba gak bisa mencium bahan-bahan makanan mentah. Dari yang biasa antusias baca dan menulis, jadi gak da mood sekali buat melakukannya. Rasanya saya hanya pengen hamil sekali aja. Udah ampun-ampun dan minta Tuhan tolong untuk saya bisa menikmati masa-masa ini. Timbangan saya sampai week 11 malah turun..
Tanya ke dokter, gimana cara untuk mengatasinya, jawabannya ini normal.. Eng ing eng, seperti tidak menjawab pertanyaan. Katanya semua bawaan hamil memang pusing, karena perubahan hormon yang drastis, tergantung dari orangnya tahan apa ga.
Perasaan saya campur aduk banget, merasa tertuduh iya, apa yang salah dengan saya, bisa gak kuat. Apa karena memang saya lemah, dll. Rasa putus asa, gak sanggup, gak kuat.
Perasaan saya campur aduk banget, merasa tertuduh iya, apa yang salah dengan saya, bisa gak kuat. Apa karena memang saya lemah, dll. Rasa putus asa, gak sanggup, gak kuat.
Ternyata Tuhan bukakan, ada pemikiran yang saat itu cukup membuat stress. Itu salah satu pemicu bikin daku tambah drop.
Minggu-minggu
berikutnya, entah karena tubuh saya sudah beradaptasi atau memang saya
sudah membereskan hati tidak memikirkan masalah, sudah mulai terbiasa
dan tidak sampai terkapar. Mulai mengenali apa yang harus saya lakukan,
misal makan 2 jam sekali, makannya makan berat loh.
Bersyukur punya suami yang luar biasa, mengerti banget ketika saya tidak berdaya dengan tidak banyak permintaan atau complain macem-macem. Sangat menolong, mensupport, membuka wawasan klo bukan berarti gue lemah, tapi karena tubuh gue bekerja keras, juga si baby.
Hal lain yang membuat saya semangat, membaca dan melihat tumbuh kembang si baby setiap minggu yang juga bekerja keras di proses dalam setiap perubahan.
Dan bersyukur tidak sampai harus masuk rumah sakit.
Bersyukur ada mama ku yang sangat menolong untuk konsumsi keluarga saya, karena masak bikin eneg, tapi makan diluar selain boros, takut gak higienis dan bermicin.
Bersyukur ada mama ku yang sangat menolong untuk konsumsi keluarga saya, karena masak bikin eneg, tapi makan diluar selain boros, takut gak higienis dan bermicin.
Cerita masa kehamilan saya tidak mutlak dialami semua wanita hamil, pasti beda-beda karena setiap kita dan baby kita unik. Buat yang sedang masa kehamilan awal, nikmati saja setiap prosesnya. :)
IY
Sempat berpikir kenapa sih musti 9 bulan menantikan anak dalam kandung si ibu, ini lah yang terus aku doakan pada awal awal bulan. Proses kehamilan ini merupakan waktu atau kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kami untuk mempersiapkan diri kami masing-masing agar saat bayi kami lahir kami atas karunia Tuhan kami dimampukan.
Lewat sharing kami, banyak hal yang kami dapatkan: seperti kenapa ibu hamil bawaannya ngantuk mulu, ternyata untuk mempersiapkan dirinya saat begadang-begadang penyesuaian waktu kelahiran bayi kami nantinya. Cangihnya ciptaan Tuhan saat terjadinya perubahan postur tubuh istri untuk mempersiapkan diri pada masa kehamilannya, mengetahui mekanisme pertahanan yang disiapkan untuk melindungi Tubuh si bayi yang diciptakan pas dan sesuai waktunya.
Intinya bersama dengan bimbingan Tuhan aku yakin Tuhan akan membantuku untuk mengambil tanggung jawab yang telah diberikan untuk ku.
Menyadari bahwa dalam proses kehamilan ini bukan sesuatu yang mudah untuk dihadapi, aku ingin sekali melakukan hal yang terbaik untuk membantu istri dengan mendukungnya sepenuhnya. Mungkin apa yang kulakukan saat-saat ini jauh dari sempurna, tapi aku diajarkan untuk selalu tanya dengan Tuhan sebagai penciptanya, kira- kira hal apa sih yang dapat aku lakukan untuk mendukung selama proses kehamilannya.
Yang bisa ku bantu, mengerjakan beberapa hal yang dapat aku kerjakan dan menyediakan sesuatu yang mudah dan simple itu yang dapat ku siapkan untuk mendukung selama proses kehamilannya dan juga doa dan berkat yang terus kita panjatkan selama proses kehamilan. menjadikan susatu yang kami nikmati bersama.
Pernah saya coba masak yang sehat, yang ada rasanya kaga karuan, hahaha.. Puji Tuhan masih ada mami yang bisa memberikan makanan hari- hari untuk istri.
Sedikit tips, yang mungkin berguna :
Menurut saran
teman, selain memilih dokter, kita juga harus mencek biaya persalinan
dirumah sakit dokter yang bersangkutan. Jangan udah bulan-bulan akhir
baru dipikirkan, karena sudah terlanjur cocok dengan dokter tertentu, mau pindah dokter tanggung. Dan tidak semua dokter antusias menerima pasien yang sudah hamil tua.
Biaya melahirkan itu ternyata gak murah. Kita sendiri sampai harus ganti dokter beberapa kali, supaya bisa
lahiran di rumah sakit yang sesuai budget lahiran. Karena awalnya menganggap 'gampang' atau nanti baru dipikirkan.