Oleh FD
Dulu pemikiran saya untuk mencari pasangan syarat utama hanya seagama, karena banyak mendengar dan menyarankan seperti itu,apalagi hukum di negara kita juga mengharuskan seperti itu. Kalau begitu, dengan agama saya kristen, jadi ya harus cari orang penganut agama kristen juga. Tapi sepertinya saran ini hanya garis besar atau, kulit luarnya saja, bukan detail atau intinya.
Semakin dewasa, semakin sering melihat dan mendengar cerita serta pendapat dari orang lain, kalau orang agama Kristen atau bukan sama aja deh, ga beda, malah katanya lebih baik bukan orang beragama kristen, dibanding orang agama kristen sendiri. *loh loh gimana, bikin galau deh*
Saya jadi mengalami kebingungan, ga punya arahan tepat cari pasangan itu harusnya yang bagaimana sebenarnya. Lalu seiring berjalan nya waktu, saya juga jadi punya pemikiran:
Sepertinya asal suka sama suka, baik , ada chemistry, ya udah jalanin aja dulu.
Dulu pemikiran saya untuk mencari pasangan syarat utama hanya seagama, karena banyak mendengar dan menyarankan seperti itu,apalagi hukum di negara kita juga mengharuskan seperti itu. Kalau begitu, dengan agama saya kristen, jadi ya harus cari orang penganut agama kristen juga. Tapi sepertinya saran ini hanya garis besar atau, kulit luarnya saja, bukan detail atau intinya.
Semakin dewasa, semakin sering melihat dan mendengar cerita serta pendapat dari orang lain, kalau orang agama Kristen atau bukan sama aja deh, ga beda, malah katanya lebih baik bukan orang beragama kristen, dibanding orang agama kristen sendiri. *loh loh gimana, bikin galau deh*
Saya jadi mengalami kebingungan, ga punya arahan tepat cari pasangan itu harusnya yang bagaimana sebenarnya. Lalu seiring berjalan nya waktu, saya juga jadi punya pemikiran:
Sepertinya asal suka sama suka, baik , ada chemistry, ya udah jalanin aja dulu.
Apalagi klo sama-sama agama kristen, udah langsung berpikir "Mungkin dia nih yang Tuhan kasih buat saya" (cepet banget kan penilaiannya, tanpa mengenali dulu)
Tapi ... tetep berasa ada yang kurang deh klo sudah mulai deket, ga sreg...
Bersyukurnya semakin saya mengalami pertumbuhan iman dan hubungan dengan Tuhan, saya udah gak gitu mikirin soal PH dan kebingungan2 saya bagaimana memilih, yang perlu saya pikirkan hanya fokus sama Tuhan aja, mau bener2 mengejar Tuhan dan kebenaranNya.
Nah justru lewat fokus mengejar Tuhan dan kebenaranNya itu, jadi semakin mengerti kebenaran tentang PH. Bahwa kita bukan hanya butuh pasangan sesama orang percaya, alias bergama Kristen itu gak cukup, tetapi harus yang takut akan Tuhan, sama2 lahir baru. Ok, klo kebenarannya gitu, selanjutnya yang saya bingung, gimana tau tuh orang bener2 takut akan Tuhan apa ga.
Seiring perjalanan saya sama Tuhan, semakin ngerti isi hati Tuhan, baru semakin mulai ngerti kehendak Tuhan, mana yang baik, berkenan dan sempurna.
Termasuk mengenali orang-orang, apakah dia ini bener-bener punya hub sama Tuhan pa ga, apalagi soal bangun hub pria dan wanita, PH (pasangan hidup). *ini bukan untuk menghakimi ya, tapi kepekaan untuk bisa mendeteksi *
Karena lewat proses gue smakin kenal Tuhan, semakin mengerti bahwa PH yang Tuhan mau, yang kelak gue butuhkan itu bukan sekedar berlabel agama Kristen, bukan sekedar ke gereja tiap minggu, sibuk pelayanan, bukan sekedar suka ngomongin Tuhan, yang intinya cuma Kristen KTP (Kristen tanpa pertobatan). Tapi Tuhan mau saya berpasangan dengan pria yang takut akan Dia, punya hubungan yang intim degan Tuhan juga, yang terlihat lewat hidup keseharian dia, keputusan2 dia, cara berbicara, perubahan2 hidup dia. Ya pokoknya dari kehidupan sehari-harinya, bisa terlihat apakah ada Tuhan hidup dalam dia.
Permasalahannya, bagaimana mengenali orang yang benar2 kenal & dikenal Tuhan serta mengalami Tuhan? Biasanya beberapa dari kita kan punya tuh list seperti apa kelak PH kita nanti. Cinta Tuhan, punya hub samaa Tuhan,dan list baik2 yg berhub sama rohani. Sebelum kita bisa menilai dan pengen dapatin PH yang sesuai list, kita juga harus mengalami Tuhan terlebih dahulu sesuai dengan list kita.
Tapi ... tetep berasa ada yang kurang deh klo sudah mulai deket, ga sreg...
Bersyukurnya semakin saya mengalami pertumbuhan iman dan hubungan dengan Tuhan, saya udah gak gitu mikirin soal PH dan kebingungan2 saya bagaimana memilih, yang perlu saya pikirkan hanya fokus sama Tuhan aja, mau bener2 mengejar Tuhan dan kebenaranNya.
Nah justru lewat fokus mengejar Tuhan dan kebenaranNya itu, jadi semakin mengerti kebenaran tentang PH. Bahwa kita bukan hanya butuh pasangan sesama orang percaya, alias bergama Kristen itu gak cukup, tetapi harus yang takut akan Tuhan, sama2 lahir baru. Ok, klo kebenarannya gitu, selanjutnya yang saya bingung, gimana tau tuh orang bener2 takut akan Tuhan apa ga.
Seiring perjalanan saya sama Tuhan, semakin ngerti isi hati Tuhan, baru semakin mulai ngerti kehendak Tuhan, mana yang baik, berkenan dan sempurna.
Termasuk mengenali orang-orang, apakah dia ini bener-bener punya hub sama Tuhan pa ga, apalagi soal bangun hub pria dan wanita, PH (pasangan hidup). *ini bukan untuk menghakimi ya, tapi kepekaan untuk bisa mendeteksi *
Karena lewat proses gue smakin kenal Tuhan, semakin mengerti bahwa PH yang Tuhan mau, yang kelak gue butuhkan itu bukan sekedar berlabel agama Kristen, bukan sekedar ke gereja tiap minggu, sibuk pelayanan, bukan sekedar suka ngomongin Tuhan, yang intinya cuma Kristen KTP (Kristen tanpa pertobatan). Tapi Tuhan mau saya berpasangan dengan pria yang takut akan Dia, punya hubungan yang intim degan Tuhan juga, yang terlihat lewat hidup keseharian dia, keputusan2 dia, cara berbicara, perubahan2 hidup dia. Ya pokoknya dari kehidupan sehari-harinya, bisa terlihat apakah ada Tuhan hidup dalam dia.
Permasalahannya, bagaimana mengenali orang yang benar2 kenal & dikenal Tuhan serta mengalami Tuhan? Biasanya beberapa dari kita kan punya tuh list seperti apa kelak PH kita nanti. Cinta Tuhan, punya hub samaa Tuhan,dan list baik2 yg berhub sama rohani. Sebelum kita bisa menilai dan pengen dapatin PH yang sesuai list, kita juga harus mengalami Tuhan terlebih dahulu sesuai dengan list kita.
Saya bisa mendeteksi seseorang punya hub ma Tuhan pa ga, karena saya pribadi sudah mengalami dan diubahkan Tuhan terlebih dahulu.
Perumpaannya cerita nya nih, andaikan gue itu baru mulai belajar bahasa inggris, level nya baru beginner.
Perumpaannya cerita nya nih, andaikan gue itu baru mulai belajar bahasa inggris, level nya baru beginner.
Ada orang yang ngaku sama saya, klo dia itu bisa dan jago bahasa inggris.
Apalagi klo saya liat dia berdialog sama orang bule, pake bahasa inggris, ngomongnya PD cepet, Lancar, bla bla bla...
Apalagi klo saya liat dia berdialog sama orang bule, pake bahasa inggris, ngomongnya PD cepet, Lancar, bla bla bla...
Saya sebagai orang yang pengetahuan bahasa inggrisnya cetek ,pasti akan punya penilaian " bener2 jago nih orang, hebat, tadi ngmgnya lancar sama tuh bule",
Lalu saya ceritakan ke pihak lain, sebut saja si B, "si A jago loh bahasa Inggrisnya kerena tadi saya liat dia ngomong sama bule lancar bla bla bla"
Nah, si B ini punya pengetahuan english jauh diatas saya..
Lalu saya ceritakan ke pihak lain, sebut saja si B, "si A jago loh bahasa Inggrisnya kerena tadi saya liat dia ngomong sama bule lancar bla bla bla"
Nah, si B ini punya pengetahuan english jauh diatas saya..
Setelah si B liat si A, ajak dialog, denger ngomongnya, si B berpendapat,
"Apanya yang jago, dia salah tenses, verb,kalimat, dll". Dia cuma PD, tapi sesungguhnya dia ga bisa bahasa Inggris.
"Apanya yang jago, dia salah tenses, verb,kalimat, dll". Dia cuma PD, tapi sesungguhnya dia ga bisa bahasa Inggris.
That's why, klo jatuh cinta butuh penilaian orang-orang sekitar, terutama pemimpin rohani yang cover hidup kita. Karena kita mau PH yang takut akan Tuhan kan, butuh orang yang lebih dewasa rohani dan berpengalaman untuk melihat pria ini dewasa rohani pa ga. Kita butuh orang2 yang bisa nolong kita, melihat dari padangan yang benar dan netral.
Klo kalian pengen punya PH yang takut akan Tuhan, beserta list2nya, selain di doakan, jangan lupa minta Tuhan tuntun untuk kita juga berubah dulu untuk jadi pribadi yang takut akan Tuhan.
Ibaratnya klo mau menikah dengan "pangeran", harus jadi putri dulu.
Atau mau dapetin puteri kerajaan Allah, harus jadi pangeran dulu.
Klo lagi deket sama sesoorang, minta Tuhan tuntun untuk mengenali apakah dia itu yang Tuhan mau, yang Tuhan kehendaki untuk hidup bersama2.
Dan untuk jangan cepet percaya sama orang yang berkata "Tuhan Tuhan...", tapi sesungguhnya dihatinya belum tentu ada Tuhan, jangan2 jauh malah iya.
Uji dulu apakah dia bener2 cinta Tuhan , sebelum menyerah hati dan emosi kita untuk komitmen bangun hubungan. Banyak tanya Tuhan dan orang2 yang bisa dipercaya, apakah Tuhan berkendak kita sama dia.
Supaya kita bener2 bisa mengenali seseorang punya kualitas hub sama Tuhan apa ga, kita sendiri harus punya kualitas hub sama Tuhan, harus mengalami Tuhan terlebih dahulu.
Klo lagi deket sama sesoorang, minta Tuhan tuntun untuk mengenali apakah dia itu yang Tuhan mau, yang Tuhan kehendaki untuk hidup bersama2.
Dan untuk jangan cepet percaya sama orang yang berkata "Tuhan Tuhan...", tapi sesungguhnya dihatinya belum tentu ada Tuhan, jangan2 jauh malah iya.
Uji dulu apakah dia bener2 cinta Tuhan , sebelum menyerah hati dan emosi kita untuk komitmen bangun hubungan. Banyak tanya Tuhan dan orang2 yang bisa dipercaya, apakah Tuhan berkendak kita sama dia.
Supaya kita bener2 bisa mengenali seseorang punya kualitas hub sama Tuhan apa ga, kita sendiri harus punya kualitas hub sama Tuhan, harus mengalami Tuhan terlebih dahulu.
Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan Allah juga kepadamu.(Mat 6:33)