F.D
Lagi-lagi ini pilihan yang harus dipilih, dijalanin, dan membuat saya takut akan kedua pilihan tersebut.
Pengen banget normal, bukan karena berasa resmi jadi wanita total karena bisa lahir normal. Tapi lebih karena pengen si baby mengalami perjuangan dan untuk kesehatan si baby. Katanya, ketika baby lewatin vagina itu ada cairan untuk kekebalan tubuhnya. Tapi gak boong takut sakitnya, apalagi sebagian besar keluarga saya tidak percaya kalau saya bisa tahan akan sakitnya. Jadi lebih banyak yang rekomen C-Section (caesar/operasi) saja, lebih gak repot, bisa direncanakan. Tapi ada juga yang tidak rekomen caesar terutama nenek saya, alasannya lahir normal lebih cepat pulih.
Itu dia, saya tidak mau memilih C-Section, berhubung saya akan mengurus anak sendiri tanpa suster atau asisten rumah tangga, karena saya tidak mau dengan resiko pemulihan yang lama.
Seperti biasa, denger kanan kiri makin pusing. Mending tanya Tuhan aja deh langsung, kehendakNya apa untuk saya. Yang akhirnya saya mendapatkan imannya untuk menjalani kehamilan sampai selesai. Dan meminta kasih karunia untuk menahan mules klo memang normal. Karena saya pengen banget normal.
Rasa deg-deg an gimana nanti sakit bersalin gak boong ada, tapi saya mau fokus memikirkan apa yang Tuhan katakan aja, ada kasih karunia. Dan gak mau denger cerita-cerita yang bikin takut. Walaupun kenyataannya memang sakit.
Lagi-lagi ini pilihan yang harus dipilih, dijalanin, dan membuat saya takut akan kedua pilihan tersebut.
Pengen banget normal, bukan karena berasa resmi jadi wanita total karena bisa lahir normal. Tapi lebih karena pengen si baby mengalami perjuangan dan untuk kesehatan si baby. Katanya, ketika baby lewatin vagina itu ada cairan untuk kekebalan tubuhnya. Tapi gak boong takut sakitnya, apalagi sebagian besar keluarga saya tidak percaya kalau saya bisa tahan akan sakitnya. Jadi lebih banyak yang rekomen C-Section (caesar/operasi) saja, lebih gak repot, bisa direncanakan. Tapi ada juga yang tidak rekomen caesar terutama nenek saya, alasannya lahir normal lebih cepat pulih.
Itu dia, saya tidak mau memilih C-Section, berhubung saya akan mengurus anak sendiri tanpa suster atau asisten rumah tangga, karena saya tidak mau dengan resiko pemulihan yang lama.
Seperti biasa, denger kanan kiri makin pusing. Mending tanya Tuhan aja deh langsung, kehendakNya apa untuk saya. Yang akhirnya saya mendapatkan imannya untuk menjalani kehamilan sampai selesai. Dan meminta kasih karunia untuk menahan mules klo memang normal. Karena saya pengen banget normal.
Rasa deg-deg an gimana nanti sakit bersalin gak boong ada, tapi saya mau fokus memikirkan apa yang Tuhan katakan aja, ada kasih karunia. Dan gak mau denger cerita-cerita yang bikin takut. Walaupun kenyataannya memang sakit.